Kopi pertama kali di datangkan ke Indonesia dari India tahun 1696 oleh
VOC Belanda, namun tidak sempat berkembang, karena disapu banjir. Tahun 1699 didatangkan kembali bibit kopi arabica, bibit ini tumbuh
baik di Jawa dan Sumatera. Jenis kopi arabica ini disukai oleh konsumen
di Eropa, tahun 1876 serangan hama karat daun meluas, hingga yang tersisa hanya
tumbuh pada ketinggian 1000 m di atas permukaan laut terutama disekitar danau laut tawar Aceh dan sekitar danau Toba Sumatera Utara. Setelah itu baru didatangkan bibit kopi jenis robusta.
Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi nomor 4 di Indonesia, setelah
columbia. Brazil nomor satu serta nomor dua negara Vietnam. 85 %
produksi kopi Indonesia adalah jenis robusta, selebihnya jenis
Arabica.
Jenis arabica banyak diproduksi oleh perkebunan rakyat
terutama di Sumatera Utara dan Aceh. Perkebunan rakyat kepemilikan
lahannya 1 ha atau kurang. Jenis arabica rata-rata diarahkan untuk di
ekspor. Produksinya rata rata 75.000 ton pertahun. Jenis kopi
arabika dipasarkan sebagai Speciality coffe standar grade nomor satu.
Kopi dikatakan kopi spesial bila produksinya tetap stabil atau sama
dengan hasil panen sebelumnya. Selain itu, citarasa kopi harus
memiliki kekhasan tersendiri dan tidak pula berubah. Jenis Arabika
yang ditanam pada dataran Tinggi (> 1000 m dpl) aroma tajam, Flavor
Bagus Floral, Flowery, Honeyed, Acidity Kuat mild.
Sedangkan jenis
Robusta ditanam pada Dataran Rendah – Menengah, ciri khasnya beraroma
Datar, Flavor Datar, Tidak Ada / Lemah acidity , Chocolaty, Karamelly,
Pahit, Sepat, Body Kuat
Umumnya cita rasa kopi tergantung pada :
(1) Jenis/klon/varietas
Tanaman
(2) Origin/daerah/ wilayah Asal / Ketinggian tempat
(3) Teknk
Budidaya Tanaman
(4) Kesehatan Tanaman
(5) Kondisi Buah Kopi Saat
dipetik
(6) Pengolahan Pasca Panen (Pulping, Fermentasi, Pengeringan
Dll.)
(7) Pengemasan, Penggudangan
(8) Pengangkutan serta
(9)
Penyangraian.
Lebih meyakinkan lagi bila petani juga memahami profile
cupping produknya. Setiap produk mempunyai cita rasa tersendiri. Sumber Speciality Coffe Indonesia berasal dari Aceh dikenal dengan nama
Kopi Gayo yang tumbuh di daratan tinggi Gayo.
Sumatera Utara kita
mengenal kopi lintong, kopi mandailing.
Lampung kita mengenal kopi
lampung yang pada tahun 2011 memperolah penghargaan kopi spesial jenis
robusta.
Jawa Timur kita mengenal kopi jemberi kopi jenis arabika.
Bali dikenal dengan kopi Kintamani.
Nusa Tenggara Timur dikenal dengan
nama kopi Flores, kopi bajawa.
Sulawesi dikenal dengan kopi Toraja.
Papua juga memproduksi kopi spesial jenis arabika.
Untuk
memastikan bahwa benar kopi tersebut berasal dari tempat tersebut
pemerintah telah mengeluarkan sertifikasi Indikasi Geografis sebagai
suatu tanda yang menunjukkan bahwa daerah asal kopi, yang karena
faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau
kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada kopi yang dihasilkan.
Selain
dari Sertifikasi Indikasi Geografis, seringkali konsumen juga meminta
persyaratan bagaimana kopi tersebut dibudidayakan. Sertifikasi
pangan organik untuk kopi, menerangkan budidaya kopi tanpa perlakuan
bahan kimia baik pupuk maupun pestisida buatan. Ini juga dapat
memberikan citarasa tersendiri.
Kopi organik toraja, Kopi organik
Papua , Kopi organik Kintamani juga telah ada yang memenuhi persyaratan
organik.
*ngopi yuk! :D