"hey kamu, perempuanku"

Senin, 12 November 2012
Terimakasih sudah berkunjung, 
disini bukan suatu suguhan indah yang dapat kamu nikmati disetiap hati. Bukan pula suatu bahan untuk mengomentari sisi baik maupun buruk. 
Perlahan, sebenarnya sudah aku selipkan pesan dan kabar perkembanganku, entah kamu paham atau tidak. Namun, dengan banyaknya pertanyaan yang telah dan masih kamu ajukan menandakan ketidakpahamanmu. 

Sedikit tahu itu kurang menguntungkan, tahu banyak justru akan menjatuhkan.
Semenjak menyudahi penantian, banyak aku temui kejadian yang hampir mirip. Aku pahami itu, coba menelaah lebih dalam, apakah alasan-alasan yang muncul dari mereka bercerita tentang alasan dan keluh kesah mereka ada kesamaan atau tidak. 
Kurang lebih ada kesamaan. Aku tidak menyalahkan atau bahkan menghujat kenapa kamu lakukan kesalahan yang sama. Menyadari bahwa dalam hidup tidak semata mengejar apa yang kita inginkan, tapi lebih bagaimana mengerti keadaan lingkungan, bagaimana cara menyikapinya. Sempat aku di buatnya buta, sempat aku dibuatnya gila, bahkan sadis, semuanya itu untuk memelihara satu prinsip yang aku jaga. Efeknya kurang bagus, buatku, buat lingkunganku. 

Banyak kawan baru yang aku temui, aku mulai membuka dan mencoba mengukur seberapa luas dunia ini, cukup luas, sampai-sampai otakku tidak sampai untuk menyentuh dimana ujungnya. 

Aku bukan Aku yang dulu, Aku yang sekarang bukan lagi Aku yang dulu kamu kenal, kamu pahami luar dalam. Bukan.
Karena kehidupanku yang sekarang adalah hal yang luar biasa, hal yang banyak membuka wawasanku. Mereka menunjukkan betapa bebas hidup, betapa indah dan bahagia dalam hidup. Jangan hanya menunggu suatu hal yang tak pasti, mari melangkah, mari sambut masa depan. Itu yang mereka berikan, dengan cerita mereka, dengan jalan fikiran mereka yang beraneka.

Langkah-langkah selanjutnya akan lebih seru, akan lebih berwarna. Aku punya pola kehidupan baru, kehidupan dengan kepastian dan kepercayaan. Penuh tawa suka duka senyum sapa dan penghargaan.

Pesan terakhirku sudah aku sampaikan, semoga kamu bisa mengerti dan memahami apa maksudku.
Aku tidak ingin terjebak dimasa yang sudah lalu, biarkan itu semua jadi cerita untuk anak cucu kita kelak. Mereka pasti akan bertanya, dulu waktu muda papa dan mama seru ya? Ini foto siapa pa? Dulu mama pasti cantik ya pa, sampai-sampai papa bersedia menikah sama mama. Mama sama mantan papa dulu cantikkan siapa? 

Akan banyak yang bisa kita ceritakan ke mereka, cerita kita 'bukan hanya' kita yang mengambil hikmahnya, karena cerita kita juga menjadi hak mereka sebagai bahan belajar, belajar bagaimana harus mendengar, belajar bagaimana harus memahami, belajar bagaimana harus bersikap, bagaimana harus menghargai. Aku sama sekali tidak merasa merugi ataupun menyesal menjalani kehidupan dulu.
Aku justru selalu berucap syukur, dan banyak terimakasih. Hal ini sudah membuatku semakin dewasa menyikapi segala sudut kehidupanku.


aku akan selalu ada disana

0 komentar:

Posting Komentar