"KOPI"

Kamis, 31 Januari 2013
Kopi pertama kali di datangkan ke Indonesia dari India  tahun 1696 oleh VOC  Belanda, namun tidak sempat berkembang,   karena disapu banjir. Tahun 1699 didatangkan kembali bibit  kopi arabica, bibit ini tumbuh baik di Jawa dan Sumatera. Jenis kopi arabica ini disukai oleh konsumen di Eropa, tahun 1876  serangan hama karat daun meluas, hingga yang tersisa hanya tumbuh pada  ketinggian 1000 m di atas permukaan laut terutama disekitar danau laut tawar Aceh dan sekitar danau Toba Sumatera Utara. Setelah itu  baru didatangkan bibit kopi jenis robusta. Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi nomor 4 di Indonesia, setelah columbia. Brazil nomor satu serta nomor dua negara Vietnam.  85 % produksi kopi Indonesia adalah jenis robusta, selebihnya jenis Arabica.   

Jenis arabica banyak diproduksi oleh perkebunan rakyat terutama di Sumatera Utara dan Aceh.  Perkebunan rakyat kepemilikan lahannya 1 ha atau kurang. Jenis arabica rata-rata diarahkan untuk di ekspor. Produksinya rata rata 75.000 ton pertahun. Jenis kopi arabika dipasarkan sebagai Speciality coffe standar grade nomor satu. 

Kopi dikatakan kopi spesial bila produksinya tetap stabil atau sama dengan hasil panen sebelumnya.  Selain itu, citarasa kopi harus memiliki kekhasan tersendiri dan tidak pula berubah. Jenis Arabika  yang ditanam pada dataran Tinggi (> 1000 m  dpl) aroma tajam, Flavor Bagus Floral, Flowery,  Honeyed, Acidity Kuat mild.
Sedangkan  jenis Robusta  ditanam pada  Dataran Rendah – Menengah,  ciri khasnya beraroma Datar, Flavor Datar, Tidak Ada / Lemah acidity , Chocolaty, Karamelly, Pahit, Sepat, Body Kuat Umumnya cita rasa kopi  tergantung pada : 
(1) Jenis/klon/varietas Tanaman
(2) Origin/daerah/ wilayah Asal / Ketinggian tempat
(3) Teknk Budidaya Tanaman
(4)  Kesehatan Tanaman
(5) Kondisi Buah Kopi Saat dipetik
(6) Pengolahan Pasca Panen (Pulping, Fermentasi, Pengeringan Dll.)
(7)  Pengemasan,  Penggudangan
(8) Pengangkutan serta 
(9) Penyangraian.  

Lebih meyakinkan lagi bila petani juga memahami profile cupping produknya. Setiap produk mempunyai cita rasa tersendiri. Sumber Speciality Coffe Indonesia berasal dari Aceh dikenal dengan nama Kopi Gayo yang tumbuh di daratan tinggi Gayo.  
Sumatera Utara kita mengenal kopi lintong, kopi mandailing.  
Lampung kita mengenal kopi lampung yang pada tahun 2011 memperolah penghargaan kopi spesial jenis robusta.  
Jawa Timur kita mengenal kopi jemberi kopi jenis  arabika.  
Bali dikenal dengan kopi Kintamani. 
Nusa Tenggara Timur dikenal dengan nama kopi Flores, kopi bajawa.  
Sulawesi dikenal dengan kopi Toraja.  
Papua juga memproduksi kopi spesial jenis arabika.  
 


 Untuk memastikan bahwa benar kopi tersebut berasal dari tempat tersebut pemerintah telah mengeluarkan sertifikasi Indikasi Geografis sebagai suatu tanda yang menunjukkan bahwa daerah asal kopi, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada kopi yang dihasilkan.  
Selain dari Sertifikasi Indikasi Geografis, seringkali konsumen juga meminta persyaratan bagaimana kopi tersebut dibudidayakan. Sertifikasi pangan organik untuk kopi, menerangkan budidaya kopi tanpa perlakuan  bahan  kimia baik pupuk maupun pestisida buatan.  Ini juga dapat memberikan citarasa tersendiri.   
Kopi organik toraja,  Kopi organik Papua , Kopi organik Kintamani juga telah ada yang memenuhi  persyaratan organik.







*ngopi yuk! :D