Beginilah selalu biasanya proses mereka. Mereka mulai kamu
libatkan dengan aktivitas-aktivitasmu. Mereka lalu 'disekolahkan'
kemana-mana. Mereka lalu keras kepala sepertimu, merasa benar sendiri
sepertimu. Keras hati karena ditempa oleh keras kehidupan. Keras pikir
karena merasa bahwa hidup yang kamu lakoni adalah yang paling keras.
Mereka mulai sepertimu, kepala batu! Angkuh seangkuh-angkuhnya!
Lalu
mereka mulai meninggalkan bangku kuliah sambil berkata, "Selamat
tinggal neraka pendidikan! Aku akan mencari ilmu di tengah-tengah
masyarakatku!"
Lalu mereka juga akan meninggalkan dan memutuskan
ikatan keluarga sambil berkata, "Aku hanya kebetulan lahir dalam garba
kalian, dari air mani kalian, tapi akulah si anak zaman!"
Bertahun-tahun
mereka menempa diri mereka untuk semakin menjadi batu. Persis seperti
kamu! Persis seperti orang-orang sebelummu! Mungkin ada benarnya hal
seperti itu ditempuh. Mungkin dengan cara seperti itu mental-mental baja
ditempa. Tapi kamu dan mereka mengidap penyakit paling akut yang tidak
diragukan lagi tingkat bahayanya..
Pertama, kamu dan mereka merasa menjadi pahlawan, dan merasa paling benar!
Kedua, yang akan membuatmu sinting adalah karena kamu dan mereka tidak pernah tahu apa yang terjadi di tingkat puak-puakmu.
Kamu,
siapa yang menggerakkan? Mengapa mereka menggerakkanmu? Kamu dan mereka
mungkin akan bilang: diri kami sendiri, sebab kami orang merdeka!
Kamu
tegang. Kamu marah. Kamu tidak bisa apa-apa. Kamu seperti yang lainnya,
terjebak dalam kubangan aneh. Dalam sebuah lumpur peristiwa yang akan
terus melucuti seluruh energimu. Kamu telah menghancurkan berhala
lamamu, tapi meringkuk dan memberikan sujudmu pada berhala lain yang
tidak kalah angkernya.
Beginilah yang kamu rasakan...
Tengkukmu
terasa sakit. Kamu semakin jarang tidur. Matamu terasa sangat panas.
Tulang belakangmu seperti mengencang. Urat-urat di wajahmu menegang.
Telingamu terasa kaku. Lehermu tidak bisa dipakai untuk menoleh dengan
sempurna.
Dan beginilah yang kamu rasakan...
Kamu mulai susah
mencerna sesuatu. Kamu mulai kehilangan kemampuan membedakan warna-warna
benda. Kamu mulai gampang lupa, apakah keran di kamar mandi sudah
dimatikan? Apakah tombol lampu sudah dimatikan? Dimanakah kamu letakkan
kunci kamarmu? Dimanakah kamu letakkan dompetmu? Dimanakah kamu letakkan
catatan harianmu? Dimanakah kamu?
Kamu menyadari, sebuah badai besar akan menggulungmu dalam waktu dekat.
Tulang
punggungmu semakin terasa sakit. Tidurmu semakin tidak tenteram.
Tengkukmu semakin kencang menajam. Beberapa bagian tubuhmu mulai gerak
sendiri. Tubuhmu mulai goyah. Kamu mulai tidak bisa membedakan mana
fajar mana sore. Kamu mulai tidak bisa menangkap percakapan-percakapan
dengan baik. Kamu mulai asing dengan berita-berita panjang. Dan ini yang
kamu ingat terakhir kali sebelum kamu melengking dan ambruk setelah
tujuh hari sama sekali tidak bisa tidur: apakah lampu di kamarmu sedang
menyala atau padam?!
Tubuhmu melayang. Tubuhmu berat.
Peristiwa-peristiwa datang sepotong-sepotong. Masa sekarang dan masa
lalu. Semua terserpih. Kamu sering mendengar suara-suara. Suara-suara
masa sekarang dan suara-suara masa lampau. Semua terpilin aneh.
"sertakan jika ingin beristilah"
adalah karya
Unknown
di
23.53
Sabtu, 17 November 2012
Label:
cerita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Total Pageviews
Popular Posts
-
Keindahan dan daya tarik budaya Jawa selalu melambaikan keterasingannya ketika budaya global merasuk dalam pola dan gaya hidup, dahulu...
-
PAGERWESI Pagerwesi jatuh pada setiap Budha Kliwon Sinta. Jadi dirayakan setiap 210 hari. Pada hari ini, umat Hindu-Bali di Buleleng mela...
-
Waktu kecil, ibu bilang aku anak yang nakal plus bandel..tapi tampang masih imut. Nah..sekarang? Ya begini...tampan,,dan bersahaja. hahahaa...
-
Hai.... Karena beberapa rekan bertanya ke saya mengenai pembuatan paspor, ada sedikit informasi yang bisa saya ceritakan. Buku hi...
-
“Ta! Mana bukunya?! Dari kemaren aku tunggu di rumah nggak dateng-dateng, aku butuh neh!” Duh! malah ketemu Dila, padahal dah jal...
-
Terimakasih sudah berkunjung, disini bukan suatu suguhan indah yang dapat kamu nikmati disetiap hati. Bukan pula suatu bahan untuk men...
-
Beginilah selalu biasanya proses mereka. Mereka mulai kamu libatkan dengan aktivitas-aktivitasmu. Mereka lalu 'disekolahkan' keman...
-
TILEM's Workshop. Beralamat di Jl. Magelang KM 17,5 Yogyakarta. WA: 085643097116 (untuk konfirmasi lebih lanjut) Bean Bag / tas ...
-
TILEM's Workshop. Beralamat di Jl. Magelang KM 17,5 Yogyakarta. WA: 085643097116 (untuk konfirmasi lebih lanjut) Bean Bag / tas...
Diberdayakan oleh Blogger.
|:: mOuse dEer ::|
welcome to my room
Categories
- Beanbag Bean pillow Yogyakarta (4)
- cerita (49)
- DIY (2)
- emotion (1)
- extension (2)
- fun&easy (3)
- funny&fun (4)
- Grosir Beanbag Bean pillow (4)
- Interior. (4)
- motions (2)
- photos (9)
- point of view (7)
- prosa (4)
- sketsa (7)
- Tilem's Workshop (4)
0 komentar:
Posting Komentar