"karna rasa tidak dapat dipaksa"
adalah karya
Unknown
di
18.39
Selasa, 15 Oktober 2013
Kembali ke kehidupan semula. NORMAL! Seperti sedia kala, kala yang selalu berubah dan diperbaharui.
Malam, di sebuah kontrakan temen. Listriknya paska bayar, kebetulan kuotanya tinggal dikit, kami sedang menjerang air untuk seduhan dua cangkir kopi flores yang dibawakannya dari Kupang. Sembari menunggu air mendidih, dihidupkannya komputer dan tetiba mati listrik. Itu pertanda kuota tak cukup, salah satu dari kami menyuarakan kehebohannya karna gelap. Salah satu dari kami yang lain berkata "udeh biasa aja, dulu waktu gak ada listrik orang2 gak ada yang seheboh elu."
Dan yang otak gue tangkep, adalah gue harus biasa aja. Kaga usah lebay, situasi sebelum ada "elu" gue sehat-sehat aja, dan sekarang setelah "elu" cabut gue juga harus biasa aja.
Hal biasa dalam perubahan dan pembaharuan. HAHA!
Btw tengkyu folks!
Lu bikin kalimat yang tanpa sadar bikin gue sadar.
Jadi, sebelum gue denger tu kalimat belum sadar dong?!! Ya udah, udah sadar. Cuma sekarang jadi tambah sadar cing!!
udah final lah sekarang mah!
Dua tahun setelahnya, tak satupun yang berhasil bikin tergumam dan menginspirasi.
Beberapa bulan kemarin, Salah satu sahabat kecil, dia tetiba kasih kenal temennya. Jomblo gitu, katanya. Maksudnya apaan neh? Ya nyomblangin lah.
Dengan hati terbuka gue trima tawarannya. Kenalan lah kita.., belum lama, belum ada sebulan. TAPI...perempuan yang satu ini, yang dikenalin ke gue, memang spesial pake telor. Beneran kaga bokis dah! Spesialnye buat gue aja.
Dia itu satu-satunya perempuan yang mampu bikin saraf otak gue mikir, dan meradang kadangkala. Dan anehnya gue tetep stay sama ni perempuan. Entah karna apa, tapi ya ngrasa yakin aja gitu. Bawaannya gue pengen ngayomin dia mulu (gombal part#1). Pengen ngejaga prasaannya (gombal part#2), selalu pengen share cerita ke dia (gombal part#3).
Ini baru dari sudut pandang subyektif.
Nah, dia gmn ke gue?
Kaga tau dah, ati orang sapa yang ngerti. Gue cuma pengen memberi, dan selalu memberi (gombal part#4).
Berangkat dari niat dan keseriusan, gue bakal terus berusaha (gombal part#5).
Belum-belum, kaya kemarin pas gue ikut tes di tempat kerjaan, percaya gak percaya,, dia yang ada di otak gue buat terus semangat n maju (gombal part#6).
Anjrit! Parah banget gue yak. HAHA!
Semoga dapet ridho Tuhan. Amin
Segini dulu dah. Kapan hari dilanjut lagi.
*gombal #1-#6 adalah gombal ketulusan.
Label:
cerita,
point of view
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Total Pageviews
Popular Posts
-
Keindahan dan daya tarik budaya Jawa selalu melambaikan keterasingannya ketika budaya global merasuk dalam pola dan gaya hidup, dahulu...
-
PAGERWESI Pagerwesi jatuh pada setiap Budha Kliwon Sinta. Jadi dirayakan setiap 210 hari. Pada hari ini, umat Hindu-Bali di Buleleng mela...
-
Hai.... Karena beberapa rekan bertanya ke saya mengenai pembuatan paspor, ada sedikit informasi yang bisa saya ceritakan. Buku hi...
-
Waktu kecil, ibu bilang aku anak yang nakal plus bandel..tapi tampang masih imut. Nah..sekarang? Ya begini...tampan,,dan bersahaja. hahahaa...
-
Terimakasih sudah berkunjung, disini bukan suatu suguhan indah yang dapat kamu nikmati disetiap hati. Bukan pula suatu bahan untuk men...
-
“Ta! Mana bukunya?! Dari kemaren aku tunggu di rumah nggak dateng-dateng, aku butuh neh!” Duh! malah ketemu Dila, padahal dah jal...
-
Beginilah selalu biasanya proses mereka. Mereka mulai kamu libatkan dengan aktivitas-aktivitasmu. Mereka lalu 'disekolahkan' keman...
-
TILEM's Workshop. Beralamat di Jl. Magelang KM 17,5 Yogyakarta. WA: 085643097116 (untuk konfirmasi lebih lanjut) Bean Bag / tas ...
Diberdayakan oleh Blogger.
|:: mOuse dEer ::|
welcome to my room
Categories
- Beanbag Bean pillow Yogyakarta (4)
- cerita (49)
- DIY (2)
- emotion (1)
- extension (2)
- fun&easy (3)
- funny&fun (4)
- Grosir Beanbag Bean pillow (4)
- Interior. (4)
- motions (2)
- photos (9)
- point of view (7)
- prosa (4)
- sketsa (7)
- Tilem's Workshop (4)
0 komentar:
Posting Komentar