"speak up my mine"

Sabtu, 20 Februari 2010
Berputar dengan Indah mengelilingi Malioboro dengan menggunakan BMX 'boleh pinjem temen'.
Perjalanan yang aku rasa sangat menyenangkan, ditemani backsound Norah J.
Tenang dan nyaman.
Indra perasaku yang sensitif terganggu dan dia berontak, "Woiy !!!! Gw geli !!! Da telpon tuh !!! Buruan angkat !!!!".....dan kemudian..

"Halo.." aku mengenal suara ini.
"Yah...,selamat malam dengan siapa dimana?"
"......????" terdiam heran dan melanjutkannya.
"Kamu lagi dimana?"
Lingkungan sekitar kurang bersahabat, semua yang aku rasa dan aku lihat berubah dalam frame hitam putih. Seakan aku kembali dijaman doeloe kala. Apa yg terjadi aku pun tidak mengerti.
"Aku lagi di hatimu..." aku jawab sekenanya.
"...????" dia terdiam sekejap dan tiba-tiba dia tertawa.
"Koq tertawa..??
"Oh..tidak apa-apa."
"Ada apa?"
"Cuma ingin tahu kabar kamu."
"Kabarku selalu seperti ini."
"Kamu sendiri??"
"Aku baek."
"Bentar yah, aku mau mindahin badanku ke tempat yang lebih nyaman dulu."
"Memangnya kamu sedang dimana?"
"Aku sedang di hatimu..,sabar yah" sambil tersenyum.
"Menyebalkan !" dengan nada marah menggelitik.
Mencari-cari dimana aku harus menyandarkan tubuhku di tengah keramaian, masih terlihat dalam Frame hitam putih.

"Okey, halo.." aku kembali menyapanya.
terdiam sunyi sejenak tanpa ada balas suara.
"Iyah..,dengan RSJ dengan siapa dimana?" dia balas menyerangku.
kami berdua tertawa.

"Melaporkan ada pencurian!" aku menanggapi candanya.
"Hati siapa yang hilang?" act bingung dan bertanya-tanya.
kembali dia melanjutkan dengan nada pelan, "Hati kamu tidak hilang, aku masih menyimpannya baik-baik disini."
"...." aku ga bisa ngomong,,hening..
"Hey..., koq diam?" kembali dia menyapaku.
"Eh tidak, tidak apa-apa." gagap aku menjawapnya.
Muncul banyak pertanyaan di kepalaku. Apa dia tahu ? Kenapa dia tahu? Apa dia merasa? Kenapa dia merasa?
Hah,,,,,bodohnya aku yang memang tidak bisa mengerti keadaan.

Aku jadi teringat waktu aku cerita ini kepada temanku, dia bilang kamu yakin dengan apa yang kamu rasakan? Kebanyakan perempuan mengungkapkan apa yang dia rasa secara gamblang dan tanpa maksud apa-apa, dia takut aku cuma merasakan kepedean.

"Halo..,halo...,halo..." terdengar suara diseberang memanggilku di ponsel yang masih menempel di telingaku. Kayaknya aku mengenal suara ini.
Astaga !! Ini memang benar dia, dia sedang menghubungiku sekarang! Kenapa aku tinggal bengong yah.., bodoh!
bergegas aku menjawabnya,
"Yah, halo..maaf tadi ada orang yang sedang menanyakan alamat padaku."
"Begitu yah..??"
"Iyah, begitulah."

Panjang dan hangat percakapan sore itu, dan aku juga menyampaikan apa yang masih aku rasakan kepadanya. Aku mengikuti kata Tante Diana waktu aku ke Jakarta, dia menyuruhku untuk tetap menyampaikan perasaanku padanya meski itu sulit buatku. Jangan menyimpannya, ikuti perasaan kamu berkata apa.

Plong,, tenang.., sepertinya aku bisa tidur nyenyak malam ini tanpa ada serangan bayang-bayang yang selama ini selalu menggangguku. Aku merasa dia menerimanya, yah begitulah perasaanku sekarang. Acak dan berputar dalam otaku masih tidak percaya aku bisa menyampaikannya meski hanya lewat ponsel.

Suatu ajakan untuk menikmati malam bersamanya, namun aku belum tahu kapan aku ada waktu untuk menerima dan bisa menemaninya. Harus melewati beberapa jam terduduk dalam kereta Jogja-Jakarta, aku yakin akan menguras pikiran dan tenagaku. Menahan perasaan sayangku karena memang dia sudah memilki teman dalam hidupnya. Ah, sulit !

0 komentar:

Posting Komentar